I love Geography
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Makalah Kelompok Part 1

4 posters

Go down

Makalah Kelompok Part 1 Empty Makalah Kelompok Part 1

Post by Yorsi Nuzulia Tue Aug 11, 2009 2:02 pm

Hai guys!!!! postkanlah makalah kelompok kalian di sini!!! setiap kelompok 1 posting saja. yang mengepostkan adalah ketua kelompoknya... semangat!!!
Yorsi Nuzulia
Yorsi Nuzulia
Admin

Jumlah posting : 39
Join date : 21.07.09
Age : 34
Lokasi : yogyakarta

https://learnsgeography.indonesianforum.net

Kembali Ke Atas Go down

Makalah Kelompok Part 1 Empty PENDEKATAN KEWILAYAHAAN

Post by XC NOR MUHAMAD ISKANDAR Wed Aug 12, 2009 9:34 pm

Very Happy Very Happy PENDEKATAN KEWILAYAHAN Very Happy Very Happy


Pendekatan kompleks wilayah adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Di dalam analisis ini yang menjadi perhatian adalah tentang persebaran fenomena tertentu melalui pendekatan keruangan dan interaksi manusia dengan lingkungannya melalui pendekatan ekologi. Pendekatan kompleks wilayah beranggapan bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang karena adanya perbedaan antarwilayah itu. Oleh karena adanya perbedaan itu maka akan terjadi pemenuhan kebutuhan dari satu wilayah terhadap wilayah yang lain. Arrow Arrow Arrow

ex.kita akan membangun suatu daerah wisata <kaliurang> jadi kita harus mempertimbangkan keadaan yang ada di daerah tersebut seperti populasi flora dan fauna. keadaan daerah sekitar juga harus turut di pertimbangkan seperti daerah sekitar<g.merapi/magelang> rawan longsor atau tidak dan kalau seandainya longsor daerah kita terkena dampaknya atau tidak.dan keadaan sekitar juga harus turut serta dlam program ini seperti tersedianya fasilitas <villa/losmen>.dan yang paling/sangat/very penting adalah sumber daya manusianya Smile Smile Smile

Kelompok 3

Iskandar <21> Very Happy Laughing Smile
Aivaiza<2> Very Happy Laughing Smile
Annissa<5> Very Happy Laughing Smile
Bagus<6> Very Happy Laughing Smile
Kristina<16> Very Happy Laughing Smile
Mayank<17> Very Happy Laughing Smile
Meitha<18> Very Happy Laughing Smile
Rina<27> Very Happy Laughing Smile
Sativa<28> Very Happy Laughing Smile
Wiratama<31> Very Happy Laughing Smile

thanks ya miss...


Sleep Sleep Sleep

XC NOR MUHAMAD ISKANDAR

Jumlah posting : 5
Join date : 01.08.09

Kembali Ke Atas Go down

Makalah Kelompok Part 1 Empty pendekatan keruangan dari kelompok 1

Post by xc amelia nucivera Thu Aug 13, 2009 2:26 pm

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Ynag Maha Esa yang telah memberikan kesempatan, kesehatan serta pikiran yang jernih untuk menyusun karya tulis yang berjudul konsep keterkaitan keruangan untuk memenuhi persyaratan mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa tersusunnya tugas ini tidak terlepas dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Suharja,M.Pd. selaku kepala sekolah SMA N 1 KASIHAN
2. Ibu guru Yorsi Nuzulla selaku guru pembimbing pelajaran geografi
3. Ayah dan Ibu kami yang telah menyayangi, mendorong, dan memberikan dukungan selama ini dari awal sekolah hingga sampai saat ini
4. Teman-teman dan sahabat-sahabat kami yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan selama dalam proses pembuatan karya tulis ini dari awal hingga akhir.
Akhirnya penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini. Sehingga saran, kritik, dan masukan akan sangat kami terima dan sangat berharga bagi kami. Kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.





ALL ABOUT “KEDEKATAN KERUANGAN”

Pendekatan geografi dikaitakn denganObjek Material danObjek Formal
Objek material adalah semua yang ada dibumi serta lingkungan nya disebut geosfer,nah geosfer terdiri dari:
 litosfer
 hidrosfer
 atmosfer
 biosfer
 antroposfer
Sedangkan Objek Formal,Objek Formal tersenut berhubungan dengan pendekatan/cara menganalisis berbagai objek formal tersebut,objek formal ini lah yang membuat geografi berbeda dendan the other sciens,..
for example:
 analisis keruangan
 analisis ekology
 analisis kewilayahan










Dalam kesempatan kali ini kami kelompok satu akan menjelaskan hasil diskusi kami tentang Pedekatan keruangan,.
a. Pendekatan Keruangan.
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu:
(1) Kenampakan Titik (point features),
(2) Kenampakan Garis (line features), dan
(3) kenampakan Bidang (areal features).














Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1. What? Struktur ruang apa itu?
2. Where? Dimana struktur ruang tesebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk sperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits whats? Bagaimana struktur
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia. Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang.















Pola keruangan berkenaan dengan distribusi elemen-elemen pembentuk ruang. Fenomena titik, garis, dan areal memiliki kedudukan sendiri-sendiri, baik secara implisit maupun eksplisit dalam hal agihan keruangan (Coffey, 1989). Beberapa contoh seperti :cluster pattern,random pattern, regular pattern, dan cluster linier pattern untuk kenampakan-kenampakan titik dapat diidentifikasi (Whynne-Hammond, 1985; Yunus, 1989).Agihan kenampakan areal (bidang) dapat berupa:
a.kenampakan yang memanjang (linier/axial/ribon);
b. kenampakan seperti kipas (fan-shape pattern),
c.kenampakan membulat (rounded pattern)
d.empat persegi panjang (rectangular pattern),
e.kenampakan gurita (octopus shape pattern),
f kenampakan bintang (star shape pattern), dan beberapa gabungan dari beberapa yang ada.
Keenam bentuk pertanyaan geografi dimuka selalu disertakan dalam setiap analisisnya.
Proses keruangan berkenaan dengan perubahan elemen-elemen pembentuk ruang dana ruang. Oleh karena itu analisis perubahan keruangan selalu terkait dengan dengan dimensi kewaktuan (temporal dimension). Dalam hal ini minimal harus ada dua titik waktu yang digunakan sebagai dasar analisis terhadap fenomena yang dipelajari.








Kerangka analisis pendekatan keruangan dapat dicontohkan sebagai berikut.
“....belakangan sering dijumpai banjir dan tanah longsor. Bencana itu terjadi di kawasan hulu sungai Konto Pujon Malang. Bagaimana memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan keruangan?
Untuk itu diperlukan kerangka kerja studi secara mendalam tentang kondisi alam dan masyarakat di wilayah hulu sungai Konto tersebut. Pada tahap pertama perlu dilihat struktur, pola, dan proses keruangan kawasan hulu sungai Konto tersebut.
Pada tahap ini dapat diidentifikasi fenomena/obyek-obyek yang terdapat di kawasan hulu sungai Konto. Setelah itu, pada tahap kedua dapat dilakukan zonasi wilayah berdasarkan kerakteristik kelerengannya. Zonasi itu akan menghasilkan zona-zona berdasarkan kemiringannya, misalnya curam, agak curam, agak landai, landai, dan datar. Berikut pada tahap ketiga ditentukan pemanfaatan zona tersebut untuk keperluan yang tepat. Zona mana yang digunakan untuk konservasi, penyangga, dan budidaya. Dengan demikian tidak terjadi kesalahan dalam pemanfaatan ruang tersebut. Erosi dan tanah langsung dapat dicegah, dan bersamaan dengan itu dapat melakukan budidaya tanaman pertanian pada zona yang sesuai.












Studi fisik demikian saja masih belum cukup. Karakteristik penduduk di wilayah hulu sungai Konto itu juga perlu dipelajari. Misalnya jenis mata pencahariannya, tingkat pendidikannya, ketrampilan yang dimiliki, dan kebiasaan-kebiasaan mereka. Informasi itu dapat digunakan untuk pengembangan kawasan yang terbaik yang berbasis masyarakat setempat. Jenis tanaman apa yang perlu ditanam, bagaimana cara penanamannya, pemeliharaannya, dan pemanfaatannya. Dengan pendekatan itu terlihat interelasi, interaksi, dan intergrasi antara kondisi alam dan manusia di situ untuk memecahkan permasalahan banjir dan tanah longsor.
hm..... the other opinion
Pendekatan keruangan (Spatial Approach) merupakan metode pendekatan. Pada pelaksanaannya, pendekatan keruangan ini harus tepat berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku, yakni prinsip penyebaran, internal dan deskripsi. Sedangkan yang termasuk pendekatan keruangan yaitu pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia dan pendekatan regional. Secara teoritis pendekatan itu dapat dipisahkan satu sama lain, akan tetapi pada kenyataannya praktisnya, berhubungan satu sama lain.











Misal nya:
1. Pendekatan Topik
Dalam mempelajari suatu masalah di wilayah tertentu, peneliti dapat mengadakan pendekatan dari topik tertentu yang menjadi perhatian utama. Misalnya didaerah tertentu, topik yang menjadi perhatian utama adalah pencemaran udara, inilah yang menjadi sorotan utama dalam pendekatan topik.
Pencemaran udara di suatu daerah tersebut diungkapkan jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebarannya, dan dampak yang ditimbulkannya. Hal yang menjadi pegangan pokok dalam melakukan pendekatan topik adalah tidak boleh dilepaskan hubungannya dengan ruang yang menjadi lokasi gejala atau topik yang didekati.

2. Pendekatan Aktivitas Manusia
Pada pendekatan keruangan yang kedua ini, pendekatan utama diarahkan kepada aktivitas manusianya (human aktivities). Pernyataan utama pada jenis pendekatan ini adalah bagaimana kegiatan manusia atau kegiatan penduduk disuatu daerah atau disuatu wilayah yang bersangkutan.





affraid





Aktivitas penduduk ini dapat ditinjau dari penyebarannya, interelaksinya dan deskripsinya dengan gejala-gejala lain yang berkenaan dengan aktivitas tadi ditinjau dari penyebarannya, dapat dibedakan jenis-jenis aktivitas tadi sehubungan dengan matapencaharian penduduk.
Dari penyebaran kegiatan penduduk tadi, dapat diungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, hidrografi, keadaan komunikasi transportasi, keadaan tinggi rendah permukaan, dan faktor-faktor lainnya. Maka dari itu, dapat dibuat suatu deskripsi tentang aktivitas penduduk tadi berdasarkan interelasi keruangan dengan gejala-gejala lain dan dengan berbagai masalah sebagai sistem keruangannya.
3. Pendekatan Regional
Maksud regional adalah suatu wilayah dipermukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas, yang membedakan diri dari wilayah-wilayah lainnya. Pendekatan regional berarti mendekati suatu gejala tau suatu masalah dari region tempat gejala atau masalah tersebut tersebar. Penekanan utama pendekatannya bukan kepada topik atau aktivitas manusiannya, melainkan kepada region yang merupakan ruang atau lokasinya. Misalnya dalam melakukan studi tentang masalah pencemaran udara dapat dilakukan pendekatan regional tentang pencemaran udara tersebut berdasarkan wilayahnya. bounce bounce

Berdasarkan penyebaran, dapat pula diungkapkan sebab pencemaran udara itu terjadi di region wilayah yang bersangkutan. Selanjutnya dapat diungkapkan interelasi dan interaksi gejala pencemaran udara itu dengan gejala-gejala lain pada region yang sama.




Jika tema tentang pendekatan keruangan nya adalah ehem....ehem.....^0^v
Pendekatan keruangan merupakan metode analisis yang menekankan analisisnya pada eksistensi ruang (space) yang berfungsi mengakomodasikan kegiatan manusia. Geografi sebagai ilmu yang mempelajari geospheric phenomena menyoroti obyek dalam ruang dalam tujuh tema analisis spatial approach . Ketujuh tema analisis dalam spatial approach yaitu:
1. Spatial pattern analysis: penekanan utama dari analisis ini adalah pada sebaran elemen pembentuk ruang. Taraf awal adalah identifikasi mengenai aglomerasi sebarannya dan kemudian dikaitkan dengan upaya untuk menjawab geographic question.

2. Spatial structure analysis, menekankan pada proses keruangan yang biasanya divisualisasikan dengan perubahan ruang. Perubahan elemen-elemen pembentuk ruang . Demikian pula dengan analisis struktur keruangan, tugas utama yang pertama adalah mengidentifikasi susunan keruangan yang ada baru kemudian dikaitkan dengan upaya menjawab geographic question. Mengapa terjadi susunan itu dan faktor apa yang mempengaruhinya serta bagaimana susunan tersebut dapat terjadi.

3. Spatial process analysis, penekanan utama dari analisis ini adalah proses keruangan yang divisualisasikan pada perubahan ruang. Dapat dikemukakan secara kualitatif dan kuantitatif, dimensi temporal mempunyai peranan utama dalam hal ini.

4. Spatial interaction analysis menekankan pada interaksi antar ruang. Hubungan timbal balik antar ruang yang satu dengan yang lain mempunyai variasi yang sangat besar, sehingga upaya mengenali faktor-faktor pengontrol interaksi menjadi sedemikian penting.



5. Spatial organisation analysis bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen lingkungan mana yang berpengaruh terhadap terciptanya tatanan spesifik dari elemen-elemen pembentuk ruang. Penekanan utamanya pada keterkaitan antar kenampakan yang satu dengan yang lain secara individual. Sebagai contoh kongkrit adalah adanya setting dari kota besar, kota menengah, dan kota kecil yang berada dalam satu wilayah. Perbedaan utama dengan spatial pattern analysis adalah pada visualisasi kenampakannya. Pada analisis pola, penekanan utamanya pada kekhasdan aglomerasi. Sedangkan pada analisis organisasi terletak pada keterkaitan hubungan anatar elemen dan hirarki peranan elemn secara individual. Analisis ini kebnayakan diaplikasikan pada organisasi keruangan sistem kota-kota atau sistem permukiman di suatu wilayah yang luas.

6. Spatial association analysis bertujuan untuk mengungkapkan terjadinya asosiasi keruangan antar berbagai kenampakan pada suatu ruang. Apakah ada keterkaitan fungsional atas sebaran keruangan atau gejala dengan sebaran keruangan gejala lain.

7.Spatial tendency analysis adalah suatu analisis yang menekankan pada upaya mengetahui kecenderungan perubahan suatu gejala. Hal ini dapat dilakukan berdasarkan space based analysis maupun gabungan antara space based analisis dan time based analisis.







A. KESIMPULAN


Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan-kekurangan, walau demikian setidaknya dapat sedikit membantu dalam memberikan masukan kepada siswa tentang pendekatan dan ruang lingkup/bidang lingkungan hidup. Disini tim penulis dapat menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :


1. Secara teoritis pendekatan itu dapat dipisahkan satu sama lain, akan tetapi pada kenyataannya praktisnya, berhubungan satu sama lain. Ada tiga macam pendekatan yaitu : Pendekatan Topik, Pendekatan Aktivitas Manusia dan Pendekatan Regional.

2. Dilihat dari segi teori ruang lingkup lingkungan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : Lingkungan Fisikal, Lingkungan Biologis dan Lingkungan Sosial.


B. SARAN-SARAN


Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat memahami mengenai pendekatan – pendekatan dan ruang lingkup di lingkungan masyarakat sekitarnya maupun dimana saja, yang mana harus di lihat dari segi lingkungannya seperti yang telah dijelaskan diatas.
Okay that's all ,... thank for you attention,...












Arrow




DAFTAR PUSTAKA
 google
 http://www.sman67-jkt.sch.id/index.php
 .http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=123&fname=geo101_09.htm
 http://geossmanpa.blogspot.com/2009/06/konsep-dasar-geografi.htm
 buku dari sinar grafika,mujiharto,muh.usman fauzan dan hari eko
pale
xc amelia nucivera
xc amelia nucivera

Jumlah posting : 6
Join date : 31.07.09

Kembali Ke Atas Go down

Makalah Kelompok Part 1 Empty tugas kelompok MAKALAH PENDEKATAN KELINGKUNGAN

Post by xc affi arizka handayani Thu Aug 13, 2009 3:38 pm

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..…………i
KATAPENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI………………………….…………………………………….....................iii

BAB I Pendahuluan …………………….……………………………………….............1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………...…. 1
B. Maksud dan Tujuan ..………………..……………………………………… 1
BAB II Pembahasan ……………………………………………………….……..…… 2
A. Pendekatan Keruangan …………………………..……………………….. 2
B. Pendekatan Kelingkungan ……………………..…………………………. 4
C. PendekatanKewilayahan ………………………………………………….. 5
BAB III Penutup …………………………………………………………………………. 6
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………. 6
B. Saran ……………………………………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….IV


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Didalam pembahasan mengenai pendekatan kajian lingkungan hidup disini tim penulis dapat menjelaskan salah satu cara yaitu pendekatan kelingkungan, yaitu paduan antara pendekatan keruangan dan interaksi dengan makhluk disekitarnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup. Adapun tema yang diangkat dalam makalah ini yaitu “Pendekatan Kelingkungan”.
Tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk membantu para siswa kedepan agar dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan masukkan tentang bagaimana cara untuk melakukan pendekatan dan memahami tentang pendekatan kelingkungan.




1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PENDEKATAN KELINGKUNGAN”. Makalah ini kami buat untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang pendekatan-pendekatan geografi. Selain itu, kami juga mengharapkan pengetahuan tersebut dapat memberikan motifasi kepada pembaca.
Akhir kata kami sebagai penulis, berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran geografi. Dan dapat menambah ilmu pengetahuan geografi tentang pendekatan-pendekatan geografi.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari dukungan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya menyampaikan ucapan tarima kasih yang sebesar – besarnya dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada :
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini tentu masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan dalam membantu dan menyempurnakan makalah ini. Mudah – mudahan makalah ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kita semua.



Bantul, 12 Agustus 2009

Penyusun

2

BAB II
ISI
PENDEKATAN KELINGKUNGAN
A. PENGERTIAN
Pendekatan kelingkungan : Digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur-unsur yang berada di lingkungan tertentu, yaitu :
- hubungan antar makhluk hidup
- hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya
Contoh dari keterkaitan antar unsur misalnya petani di daerah lahan miring pasti akan melakukan kegiatan pertanian dengan sistem terrassering. Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan (1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. (2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.

Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
3
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.

Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.

Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu. (2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut. (3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya). (4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan. (5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.
Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingungan mendapat peran yang penting untuk memahami fenomena geosfer. Dengan pendekatan itu fenomena geosfer dapat dipahami secara holistik sehingga pemecahan terhadap masalah yang timbul juga dapat dikonsepsikan secara baik. Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan (1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. (2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan. 4
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu. (2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut. (3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya). (4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan. (5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.
Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingungan mendapat peran yang penting untuk memahami fenomena geosfer. Dengan pendekatan itu fenomena geosfer dapat dipahami secara holistik sehingga pemecahan terhadap masalah yang timbul juga dapat dikonsepsikan secara baik.

5
B. Contoh dalam kehidupan :
Pendekatan lingkungan dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya. Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan ekosistem. Oleh karena itu untuk mempelajari ekologi seseorang harus mempelajari organisme hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungannya seperti litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu. (2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut. (3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya). (4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan. (5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.
Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingungan mendapat peran yang penting untuk memahami fenomena geosfer. Dengan pendekatan itu fenomena geosfer dapat dipahami secara holistik sehingga pemecahan terhadap masalah yang timbul juga dapat dikonsepsikan secara baik.





6
DAFTAR PUSTAKA


 http://dedisuparman.wordpress.com/2009/02/19/geografi-geografi-lingkungan-dan-proses-hidrologis/
 http://www.google.co.id/search?q=pendekatan+lingkungan+geografi&hl=id&start=40&sa=N
 http://geografi.blogguru.net/2008/12/13/pendekatan-pendekatan-geografi/
 http://dedisuparman.wordpress.com/2009/02/19/geografi-geografi-lingkungan-dan-proses-hidrologis/












BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan-kekurangan, walau demikian setidaknya dapat sedikit membantu dalam memberikan masukan kepada siswa tentang pendekatan kelingkungan.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat memahami mengenai pendekatan – pendekatan dan ruang lingkup di lingkungan masyarakat sekitarnya, yang mana harus di lihat dari segi lingkungannya seperti yang telah dijelaskan diatas.












8

xc affi arizka handayani

Jumlah posting : 4
Join date : 04.08.09
Age : 29
Lokasi : jogja

Kembali Ke Atas Go down

Makalah Kelompok Part 1 Empty Re: Makalah Kelompok Part 1

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik